Selasa, 20 Desember 2011

kaki kata :segerah bintang dilangit

segerah bintang dilangit

oleh Zainuddin Alembey Kalaben Rumput pada 6 September 2011 pukul 9:27
aku lagukan saja mimpi yang terindah dalam dekapan senyap lewat tirai-tirai yang memboikot nafas kecil ini ketika bidadari salju melagukan heningan desir-desir lirik lagu dekat pelupuk mata. akupun terlelap dalam bingkai dan jiwa terhening senyap mencoba meraih kembali angka-angka yang terseret oleh bait-bait baris yang mencoba membawa kearah kelam itu untung saja kudekap dengan senyuman kecil mungil hinggapun terdekap dengan hangatan bulu kudukku, bidadari kecilpun mengepakkan sayap senjanya dengan angka merah dibibirnya dan seuntai lambaian rambut yang menggelora menyetubuhi sebagian tubuhnya sungguh mengesankan sekali aku yang terhempas dalam duka dan air mata menggeliat untuk merangkul seluruh namanya yang tiada kukira keindahannya dan setetes air mata yang mencoba menggoyak fikiranku ini, subhanallah maha suci Allah. begitu tegar kumeratapi sepi ini sungguh aku telah bisa melukis jiwanya dengan tinta kerinduan dan mengukir raganya dengan setetes pelepah cinta yang begitu merangkul seluruh ragaku.
kuterbangun dari hempasan itu maka bintangpun bersegerah memindahkan cahayanya dekat memori hatiku sehingga kuucapkan seuntai kata yang tiada kufikirkan.
sesekali aku ingin melihat kembali
bianglala-bianglala yang kembali mengetuk mendekap seluruh asmara ini
detik ini
waktu ini
ditempat ini
dalam fikiran ini
aku mencoba menanamkan sebuah rasa yang indah
lebih indah dari bulan
lebih indah dari bintik-bintik putih
lebih indah dari pelangi
bahkan lebih indah dari pengharapan dari sinar-sinar bintang yang bertebaran dalam kelam ini
dengan bibir ini
dengan rasa ini
dengan gelisah ini
dengan cerita ini
dengan kata ini
sumpah . . .
aku sangat merindukanmu bidadari kecil
dan tidak hanya itu yang aku rasakan
bahkan semua rasa telah menyatu dalam satu kata
yaitu yang sempat diutarakan oleh bibir manis itu
bagitulah panggilannya
cerita
indah
tapi
menakjubkan
( C I N T A )
  Sumenep, 6 september 2011 by : Ndien_Zainuddien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar